REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Perusahaan modal ventura, Antler, mencatatkan penyaluran pembiayaan kepada 24 perusahaan startup di Indonesia yang bergerak pada bidang e-commerce, fintech maupun pendidikan pada 2022.
Co-Founder dan Managing Partner Asia Antler Jussi Salovaara dalam pernyataan di Jakarta, memastikan seperempat dari startup tersebut dipimpin oleh pendiri perempuan. Jumlah komitmen investasi akan meningkat hingga kepada 30-an startup pada 2023.
“Sebagai investor yang mendukung para pendiri startup paling bersemangat di dunia dari hari pertama hingga sukses, kami mendukung para pendiri startup untuk meluncurkan dan menskalakan generasi berikutnya dari perusahaan hebat yang menangani beberapa masalah yang paling mendesak di zaman kita,” ujar Jussi.
Ia menjelaskan, perusahaan telah menginvestasikan sejumlah besar modal untuk mendukung berbagai talent luar biasa dalam bidang startup. Selain itu, jumlah pelamar yang mengirimkan aplikasi pendampingan juga terus meningkat setiap tahunnya.
Di Indonesia, lebih dari 2.910 pendiri perusahaan rintisan telah mengajukan aplikasi ke Antler tahun lalu, meningkat lebih dari 2.500 aplikasi pada 2021. Jumlah tersebut mencerminkan Indonesia sebagai pasar digital yang berkembang dan tempat berkembangbiaknya inovasi dan kewirausahaan.
Khusus di wilayah Asia Tenggara, lebih dari 9.000 pendiri startup telah mengirimkan aplikasi ke program pendiri Antler pada 2022, atau meningkat lebih dari 7.000 aplikasi pada tahun 2021. Pertumbuhan ini mencerminkan Asia Tenggara sebagai pasar digital yang berkembang pesat dan peluang untuk inovasi, sekaligus mendirikan Antler sebagai tujuan pilihan bagi pengusaha untuk meluncurkan startup mereka.
Dari aplikasi tersebut, Antler melalui Laporan Tahunan berjudul A Window into Progress tercatat telah mendanai 72 perusahaan mulai dari e-commerce, Software-as-a- Service (SaaS), fintech dan logistik pada 2022, antara lain di Singapura, Indonesia dan Vietnam.
Berbagai perusahaan rintisan tersebut akan mendapatkan keunggulan kompetitif untuk berkembang di seluruh Asia Tenggara dan sekitarnya, memanfaatkan kehadiran global Antler yang telah mapan di 25 kota di seluruh dunia.
Sebelumnya, sebagai platform global untuk penskalaan dan modal, Antler telah membuka akses ke putaran penggalangan dana berikutnya oleh perusahaan VC tingkat satu seperti Sequoia, Target Global, Golden Gate Ventures, Y Combinator, 500 Global, East Ventures, dan lainnya. Hasilnya, para pendiri Antler memperoleh lebih dari 400 juta dolar AS (Rp 5,9 triliun) untuk permodalan startup.
Salah satu perusahaan portofolio Antler di bidang kecantikan dan kebugaran yang berbasis di Indonesia, BASE tercatat telah mengumpulkan enam juta dolar AS atau sekitar Rp 89,3 miliar pada putaran seri A tahun lalu, menjadikan total pendanaannya menjadi 7,4 juta dolar AS atau kisaran Rp 112 miliar sejak didirikan pada tahun 2019.
sumber : ANTARA
Sumber: Republika