Berbakti kepada kedua orang tua. Ilustrasi. Generasi salah sangat berupaya berbakti kepada orang tua
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Berbagai kisah tentang ketaatan kaum salaf terhadap orang tua menjadi sumber inspirasi yang berharga bagi umat Muslim. Mereka menunjukkan bahwa patuh kepada orang tua adalah nilai yang sangat dihargai dalam agama.
Dalam setiap kisah, terpancar betapa luar biasanya manfaat yang diperoleh ketika seseorang memperlakukan orang tuanya dengan baik. Keperibadian para salaf yang taat kepada orang tua menunjukkan betapa pentingnya hubungan tersebut dalam Islam.
Tindakan-tindakan kebaikan yang mereka lakukan kepada orang tua tidak hanya merupakan kewajiban, tetapi juga menjadi bukti nyata akan keberkahan yang tercipta ketika seseorang menghormati dan memuliakan orang tua.
Umat Muslim dapat mengambil hikmah dan meneladani sikap patuh kepada orang tua sebagai bagian integral dari praktik keagamaan. Berikut 7 contoh generasi salaf dalam berbakti kepada orang tua.
1. Ali bin Hassan
Ali bin Hassan menunjukkan kesungguhan dalam menjaga hak orang tua dengan tidak makan bersama mereka. Alasannya adalah ia khawatir memiliki makanan yang lebih baik di tangannya, yang kemungkinan orang tuanya harapkan. Ini mengajarkan kita tentang pentingnya menjaga hak-hak orang tua dengan penuh kesadaran.
Ketika dia ditanya mengapa hal itu dilakukan, lantas ia menjawab, “Mungkin di tanganku ini ada sepotong makanan yang lebih baik dari yang ada di tangannya dan mereka (orang tua) berharap itu. Jika saya memakannya, maka saya merendahkan hak mereka.”
2. Muhammad bin Sirin
Muhammad bin Sirin menunjukkan tingkat penghormatan yang tinggi kepada ibunya dengan merendahkan suaranya saat berbicara dan bersikap seolah-olah sedang mendengar.
Tindakan ini menunjukkan betapa pentingnya memperlakukan orang tua dengan lembut dan penuh penghargaan.
3. Iyas bin Muawiyah
Iyas bin Muawiyah menggambarkan kesedihan mendalam atas kematian ibunya, mengungkapkan betapa besar rasa cintanya terhadap orang tua. Tindakan menangisnya mengajarkan kita bahwa kehilangan orang tua adalah hal yang memilukan, dan menghargai mereka selama mereka masih ada adalah sebuah anugerah. Saat ditanya mengapa menangis, dia menjawab, “Aku punya dua pintu yang terbuka untuk ke Surga, dan salah satunya tertutup.”
Sumber: Republika