Berburu Papan Pengumuman Informasi Berbahasa Indonesia di Masjid Nabawi

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Agung Sasongko dari Madinah, Arab Saudi


Masjid Nabawi menjadi pusat pergerakan jamaah haji dari seluruh dunia, termasuk di Indonesia sebelum menuju Makkah untuk melaksanakan puncak ibadah haji. Di Masjid Nabawi, jamaah haji melaksanakan sholat dan ibadah lainnya, termasuk berziarah ke makam Rasulullah SAW. Tak heran hampir sepanjang waktu Masjid Nabawi selalu dipenuhi jamaah. 


Ada satu hal yang menarik, sepanjang pergerakan jamaah haji di Masjid Nabawi, yakni kehadiran papan pengumuman yang berisikan informasi untuk para jamaaah. Maklum saja, dengan ukuran masjid yang demikian luas dengan 68 gate pintu gerbang yang mengelilingi masjid dengan urutan nomor mulai dari 301 hingga 369 ditambah nomor pintu masuk berjumlah 42 buah  pengaturannya pergerakan jamaah perlu dibantu dengan papan informasi ini.


Papan informasi ini banyak diletakkan berada persis setiap pintu gerbang, kamar mandi dan ruang wudhu, bagian dalam masjid, dan bagian atas masjid (rooftop).


Setiap papan informasi ini memiliki perannya masing-masing. Misalnya, pada posisi di gate, informasi itu berisikan arah penunjuk lokasi sholat perempuan. Ada bebedapa titik yakni sebelah barat pada pintu gate 318-322 dan sebelah Timur 347-355.  Informasi ini tersedia dalam bahasa Arab, bahasa Pastun,  Turki, Inggris, Prancis, dan Indonesia.


Beda lagi, papan informasi yang berada persis di depan kamar mandi dan ruang wudhu yang isinya, jadwal Sholat dan imbauan kepada jamaah agar tidak memaksakan diri berdesak-desakan di dalam masjid. Papan informasi ini juga disajikan dalam berbagai bahasa, salah satunya bahasa Indonesia.Hanya saja, untuk petunjuk tempat toilet belum terpampang berbahasa Indonesia, masih dalam bahasa Inggris dan Arab.


Petunjuk lokasi menuju ke Raudhah atau makam Baginda Rasulullah yang sebelumnya tidak ada kini terpampang besar bertulis “Saudara saudara kaum muslimat jangan memaksakan diri dan menyakiti sesama pada saat memasuki raudhah dengan saling mendorong dan berdesak desakan, tunggulah giliran. Dengan izin Allah, masih banyak waktu untuk anda memasuki raudhah dan melasanakan sholat di dalamnya”.


Suryanoto, jamaah haji asal Bandung, mengaku saat terbantu ketika dirinya tak kebagian tempat di ruang sholat utama Masjid Nabawi. Karena ada imbauan agar tidak berdesak-desakan itu, ia memilih sholat di atas atau Rooftoop. “Di sini kosong, pas bisa lihat kubah hijau,” katanya, Selasa (6/6/2023).


Di Rooftoop sendiri belum ada pengumuman berbahasa Indonesia, hanya tulisan berbahasa Inggris “Rooftop is Open”. Itu pun posisinya berada di lantai dua ketika jamaah hendak menaiki tangga. Selebihnya tidak ada lagi informasi yang bisa dimanfaatkan jamaah. Kalaupun bertanya praktis mengandalkan petugas kebersihan yang sebagian besar berasal dari Bangladesh atau Pakistan.


Penggunaan bahasa Indonesia pada tanda-tanda tersebut karena Indonesia merupakan salah satu negara yang paling banyak jamaahnya di Madinah. Apalagi di musim haji, khususnya di Masjid Nabawi, jamaah Indonesia sangat ramai. Maka bahasa Indonesia digunakan pada beragam papan pengumuman untuk memudahkan tamu Allah tersebut.


Namun, jangan lupakan salah satu sumber informasi lainnya, askar. Ketika ada jamaah Indonesia baru tiba dan masjid dalam kondisi padar, biasanya askar akan berucap “Haji..jalan haji”. Itupun tidak semua askar bisa melafalkannya. 


 



Sumber: Republika