BENGKALIS – Ada saja ide dan inovasi guru Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) Dewi Malinda bersama Sri Rahayu dalam memanfaat bahan dari pohon karet atau getah.
Jika sebelumnya mengolah biji getah menjadi kuliner, kali ini cangkang, akar dan daun getah diolah untuk bahan kerajinan tangan (handcraft).
Kegiatan mengolah cangkang, akar dan daun getah ini, ditularkan kepada pelajar SMPN 1 Bantan di Selatbaru. Dewi Melinda atau Si Dewi Biji Getah bersama Sri Rahayu, mengajarkan kepada pelajar untuk menyulap cangkang, akar maupun daun karet menjadi sovenir kerajinan tangan oleh-oleh khas Bengkalis.
“Ide muncul karena banyak sekali cangkang, akar daun berserakan. Ini bisa dimanfaatkan dalam dunia pendidikan untuk mendukung kurikulum merdeka yang mengajarkan agar pelajar kreatif inovatif dan berwawasan lingkungan,” ungkap Dewi Melinda, guru SMPN 1 Bantan disampaikan melalui layanan WhatsApp, Kamis 10 Agustus 2023.
Dikatakan Dewi mengolah cangkang, akar maupun daun karet sebagai bahan kerajinan tangan, selain media untuk pembelajaran bagi peserta didik, juga sebagai langkah tepat untuk menjaga lingkungan dan mengolah sampah atau limbah. Disamping itu sebagai pembelajaran bagaimana menciptakan sampah menjadi barang bernilai ekonomi.
Pembelajaran mengolah cangkang, akar dan daun getah tidak hanya sebatas untuk pelajar SMP, namun hendaknya memberikan dampak besar bagi masyarakat. Selain dibina Dewi Melinda, kegiatan mengolah cangkang ini juga dibina guru Sri Rahayu.
“Cangkang, akar, daun maupun kayu getah yang sudah lapok bisa dimanfaatkan untuk komiditi, seperti kerajinan gantungan kunci, bahan tambahan pupuk organik. Kemudian cangkang bunga getah bisa dioleh menjanji tas dan lainnya,” ungkap Dewi.
Sesuai rencana hasil karena anak-anak didik SMPN 1 Bantan dalam memanfaatkan bahan baku dari cangkang, daun, akar dan bunga getah ini, akan sebagai proyek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) sekaligus mempersiapkan hari Kemerdekaan RI ke-78.
“Hasil kerajinan ini akan ditampilkan di stand bazar kreasi pendidikan 17 Agustus mendatang di halaman gedung pentas seni Selatbaru,” ujarnya.
Menurut guru yang pernah memperoleh penghargaan Perempuan Inspiratif Negeri (Kartini Indonesia 2023 Bidang Lingkungan Hidup), siap berbagi ilmu dan pengalaman kepada masyarakat Negeri Junjungan dalam bidang ekonomi UMKM dan handcraft, serta mendukung program pemerintah Kurikulum Merdeka.
“Saya senang sekali bisa berbagai ilmu dan pengalaman untuk mendorong generasi sejak dini agar lebih kreatif dan inovatif. Mudah-mudahan melalui gagasan ini, sektor handcraft di Kabupaten Bengkalis semakin berkembang,” ujarnya.
Pada kesempatan ini, Dewi juga mengucapkan terima kasih kepada Kepala SMPN 1 Bantan, ibu Sulastri dalam mendorong dan mendukung idenya memanfaatkan cangkang, akar, daun dan bunga getah sebagai bahan pembelajaran berwawasan lingkungan. #DISKOMINFOTIK
Sumber: InformasiRiau.com