Pedagang melayani pembeli perhiasan di Toko London Lhokseumawe, Aceh, Kamis (13/4/2023). Transaksi penjualan perhiasan emas menjelang lebaran meningkat dari sekitar 40 transaksi menjadi 80 hingga 90 transaksi per hari seiring turunnya harga emas murni Rp 2.846.000 per mayam menjadi Rp 2.822.000 per mayam dan emas London dari Rp 2.656.000 per mayam turun menjadi Rp 2.632.000 per mayam atau tiga gram.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Emas merupakan salah satu instrumen investasi yang telah diandalkan masyarakat di Indonesia. Berdasarkan laporan dari Jakpat berjudul 2022 Investment Trend, tercatat emas menempati urutan nomor satu sebagai instrumen yang paling banyak diinvestasikan masyarakat dengan persentase sebesar 48 persen dalam survei yang melibatkan 2333 responden itu.
Meski emas menjadi favorit, seringkali masyarakat masih bingung untuk memilih antara emas batangan atau emas dalam bentuk perhiasan sebagai produk untuk diinvestasikan. Pendiri dari UBS Gold Michael Yahya menyebutkan sebenarnya pilihan berinvestasi pada emas batang dan emas perhiasan memang tergantung pada kebutuhan pembelinya.
“Sebenarnya semuanya tergantung kebutuhannya. Karena bagaimana pun emas tetap salah satu instrumen investasi yang bagus. Tinggal tergantung kenyamanan setiap orang, yang penting konsistensinya,” kata Michael saat ditemui di Jakarta Pusat, Kamis (25/5/2023).
Menurut Michael untuk emas batangan, dengan ukuran yang semakin beragam orang-orang akan lebih mudah belajar berinvestasi. Khususnya bagi generasi muda yang baru mau belajar menabung, mereka kini sudah bisa membeli emas batangan dimulai dengan gramasi yang kecil seperti 0.1 gram yang dibanderol dengan harga yang terjangkau mulai dari Rp 100 ribu.
Meski begitu, tak dipungkiri memang dibutuhkan waktu lebih lama jika ingin mendapatkan keuntungan dari investasi kecil-kecilan tersebut.
“Karena memang untuk pecahan kecil (gramasi emas yang kecil) memang harga jual dan belinya punya rentang yang lebih jauh dibandingkan dengan yang ukurannya mulai satu gram ke atas. Butuh waktu sedikit lebih lama untuk merasakan untungnya,”ujarnya.
Begitu pula dengan berinvestasi emas dalam bentuk perhiasan, keuntungannya secara praktis pembeli bisa menggunakan perhiasan sebagai alat untuk bergaya.
Dengan sentuhan seni artistik dan bentuk yang beragam, pengguna bisa menggunakan emas perhiasan untuk dua fungsi baik sebagai instrumen investasi maupun sebagai fashion statement.
“Perhiasan sedikit lebih kompleks karena dia ada nilai kerajinannya. Memang harga belinya lebih tinggi, dan ada spread yang lebih besar untuk nilai jualnya jadi kalau untuk mencari nilai untuk butuh waktu lebih lama. Tapi kan itu bisa jadi penunjang fesyen berbeda dengan emas batangan tidak bisa digunakan kan. Jadi ya semua ada plus dan minusnya,” ujar Michael.
sumber : ANTARA
Sumber: Republika