Lebih dari 18,5 Juta Muslim Tunaikan Haji dan Umroh di 2024


REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO — Lebih dari 18,5 juta jamaah Muslim dari seluruh dunia menunaikan ibadah haji dan umroh pada tahun 2024, menandai tahun yang memecahkan rekor untuk ziarah Islam.

Pengumuman tersebut disampaikan oleh Menteri Haji dan Umroh Arab Saudi, Tawfiq al-Rabiah, dalam Konferensi dan Pameran Haji dan Umroh keempat yang diadakan di Jeddah pada Senin (20/1/2025).

Pencapaian ini mencerminkan upaya signifikan untuk meningkatkan layanan haji, termasuk prosedur yang disederhanakan dan fasilitas yang ditingkatkan. Al-Rabiah memuji arahan Raja Salman dan dukungan Putra Mahkota Mohammed bin Salman atas keberhasilan tersebut, Al-Arabiya melaporkan.

Salah satu kemajuan utama yang dicatat adalah peningkatan dramatis dalam kunjungan ke al-Rawdah al-Sharifah di Masjid Nabawi.

“Dengan meningkatkan tenaga kerja, merampingkan proses pemesanan online, dan menerapkan sistem manajemen kerumunan yang profesional, jumlah pengunjung meningkat dari 4 juta pada tahun 2022 menjadi lebih dari 13 juta pada tahun 2024,” kata al-Rabiah, dikutip dari laman About Islam, Rabu (22/1)

Menteri juga menyoroti pengenalan versi terbaru dari aplikasi “Nusuk” yang sekarang menampilkan 100 layanan tambahan untuk meningkatkan pengalaman berziarah.

Berkaca dari kemajuan yang dicapai dalam beberapa tahun terakhir, al-Rabiah mengakui tantangan yang dihadapi oleh jamaah haji generasi sebelumnya.

“Perjalanan haji, yang dulunya penuh dengan kesulitan dan kelelahan, kini telah berubah menjadi perjalanan yang mudah dan meyakinkan, dengan layanan komprehensif yang tersedia untuk semua jamaah,” katanya.

Konferensi ini menekankan dedikasi Arab Saudi untuk memfasilitasi ziarah yang bermakna dan lancar bagi jutaan umat Islam di seluruh dunia.

Sebelumnya, Kementerian Haji dan Umroh Arab Saudi telah mengumumkan bahwa 14 Februari 2025 akan menjadi batas waktu bagi kantor-kantor urusan haji di berbagai negara untuk menyelesaikan kontrak mereka untuk layanan yang terkait dengan musim haji tahun ini.

Kementerian Haji dan Umroh mengatakan bahwa kontrak-kontrak tersebut harus diselesaikan melalui platform Nusuk Masar, yang diperuntukkan bagi jamaah haji dari luar negeri, demikian laporan Saudi Press Agency pada Senin (20/1/2025).

Untuk memastikan layanan terbaik bagi para jamaah haji, Kementerian Haji dan Umroh menyoroti pentingnya mematuhi peraturan yang ditetapkan oleh otoritas terkait di Arab Saudi, termasuk persyaratan untuk transportasi udara dan darat.

Kementerian Haji dan Umroh juga mendesak kepatuhan terhadap pedoman keamanan, kesehatan dan prosedural yang diuraikan dalam perjanjian haji antara kementerian dan kantor terkait di berbagai negara, SPA menambahkan.

Kementerian Haji dan Umroh mengatakan bahwa setelah batas waktu tersebut, tidak ada kontrak tambahan yang akan diterima, dan kuota aktual untuk jamaah haji dari berbagai negara akan ditentukan.

Proses penerbitan visa akan dimulai segera setelah itu, dikutip dari laman Arab News, Selasa (21/1)

Kementerian Haji dan Umroh meminta kantor-kantor haji untuk mengedukasi para jamaah haji mereka tentang perlunya mengikuti peraturan dan instruksi haji, memastikan bahwa mereka mendapatkan visa dan izin melalui jalur resmi.

Jamaah haji juga perlu membawa dokumen identifikasi, seperti Kartu Nusuk, sejak kedatangan mereka di Arab Saudi.




Sumber: Republika