Peringatan Haul Ke-886 Syekh Abdul Qodir Al-Jailani, Kasmarni Berharap Turunnya Barokah di Negeri Junjungan

Peringatan Haul Ke-886 Syekh Abdul Qodir Al-Jailani, Kasmarni Berharap Turunnya Barokah di Negeri Junjungan

BENGKALIS – Bupati Bengkalis diwakili  Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Andris Wasono, berharap melalui Haul (wafat) Akbar ke- 886 tahun Syekh Abdul Qodir Al-Jailani, menjadi penyebab turunnya barokah di Negeri Junjungan.

Harapan ini, disampaikan saat menghadiri acara Haul Ke-886 Syekh Abdul Qodir Al-Jailani, Jam’iyah Thoriqoh Wanaqsyabandiyah Mu’tabaroh Annahdlyah, Desa Pedekik Kecamatan Bengkalis, Sabtu 4 Oktober 2025, di Masjid Al-Falah.

Peringatan haul ini, yang diisi dengan zikir, tausiyah, dan doa bersama ini berlangsung khidmat dan penuh makna, dihadiri oleh para ulama, tokoh masyarakat, jamaah dari berbagai daerah, serta masyarakat Desa Pedekik dan sekitarnya.

Dengan menghadirkan Kyai Sirojul Munir, Khodimul Majelis Mujahadah Dzikrul Ghofilin Riau.

Dalam sambutan Bupati Bengkalis, dibacakan Andris Wasono mengatakan, Pemerintah Kabupaten Bengkalis menyambut baik dan mendukung penuh pelaksanaan haul ini. Menurutnya, kegiatan seperti ini bukan hanya sekadar mengenang wafatnya seorang ulama besar, namun juga menjadi sarana memperkuat ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathaniyah, serta menumbuhkan nilai-nilai kerukunan, cinta, dan toleransi di tengah masyarakat.

“Melalui majelis haul dan zikir seperti ini, kita tidak hanya mengenang sosok ulama besar seperti Syekh Abdul Qodir Al-Jailani, tetapi juga mengambil hikmah dari perjuangan dan dakwah beliau serta para ulama lainnya yang telah berkontribusi besar dalam membimbing umat,”ungkapnya.

Ia juga mengajak masyarakat untuk menjadikan kegiatan haul ini bukan hanya tradisi tahunan, tetapi sebagai momentum meneladani akhlak dan keteladanan para ulama seperti Syekh Abdul Qodir Al-Jaelani, KH. Abdul Mukti bin H. Hasan, KH. Muhammad Darwis bin H. Abbas, dan KH. Muhammad Syahil bin KH. Abdul Mukti, yang telah berjasa besar dalam mengajarkan ilmu, hikmah, dan keislaman di Kabupaten Bengkalis.

Lebih lanjut, Andris mengingatkan pentingnya menumbuhkan rasa cinta kepada para ulama, karena di era modern ini mencintai ulama menjadi jalan memperoleh keberkahan dan keselamatan hidup di dunia maupun akhirat.

“Dengan mencintai ulama, kita bisa memperkuat rasa persatuan dan kesatuan, serta terhindar dari isu-isu yang dapat memecah belah masyarakat. Mari kita bersama-sama memperkuat tekad untuk mencintai dan meneladani para ulama, agar kehidupan kita menjadi lebih bermarwah, maju, sejahtera, dan unggul,” tambahnya.

Di akhir sambutan, Bupati Kasmarni melalui Asisten I mengajak seluruh jamaah untuk mendoakan Kabupaten Bengkalis agar senantiasa diberi perlindungan, kedamaian, dan keberkahan oleh Allah SWT.

“Semoga Kabupaten Bengkalis menjadi negeri yang baldatun thayyibatun warabbun ghafur, negeri yang diberkahi dan dirahmati Allah SWT,” pungkasnya.

Sementara itu, jamaah thoriqoh dan masyarakat Desa Pedekik terlihat khusyuk mendengarkan Kyai Sirojul Munir, menyampaikan tausiyah singkat tentang riwayat, mulai  dari lahir hingga wafatnya Syekh Abdul Qodir Al-Jailani.

Turut hadir, perwakilan Camat Bengkalis, Kakan Kemenag Bengkalis, Pj. Kepala Desa Pedekik, Forkopincam, Abah Guru Ahmad Fadhli Inayatullah selaku Pimpinan Ponpes Sholawat Al Burdah Baa Khalish, Pimpinan Riyadhoh suluk jamaah Thoriqoh Naqsyabandiyah kholidiyah KH. Ahmad Mawardi, para kyai dan Jam’iyah Thoriqoh Wanaqsyabandiyah Mu’tabaroh Annahdlyah dan tamu undangan lainnya.#DISKOMINFOTIK.

 



Sumber: InformasiRiau.com