Suasana di halaman SMK Lingga Kencana, Kota Depok, Ahad (12/5/2024).
REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK — Wali Kota Depok Mohammad Idris menyatakan bus Trans Putera Fajar yang mengalami kecelakaan membawa pelajar SMK Lingga Kencana Depok di Ciater, Kabupaten Subang pada Sabtu (11/5/2024) petang WIB, bukan dari wilayahnya. Dia pun meminta menjadi bahan evaluasi terkait transportasi bus untuk pariwisata siswa.
“Ke depan perlu koordinasi memang dengan sekolah-sekolah di Kota Depok karena ini juga terkait dengan masalah koordinasi dengan masalah transportasi,” kata Idris saat ditemui di Kota Depok, Jawa Barat, Ahad (12/5/2024).
Baca: Bertemu Bus Kopassus, Pandawa 87 Lawan Arah Pilih Mundur
Idris mengatakan, persoalan transportasi pariwisata harus ada kolaborasi dan koordinasi dengan pemangku kepentingan terkait. Intinya, sambung dia, semuanya harus sama-sama misalnya standar operasional prosedur (SOP) setiap bus pariwisata harus lolos kir atau diulang kembali sebelum berangkat.
“Memang harus kolaborasinya tidak hanya Depok sendirian, tetapi harus sama-sama. Bisa setiap bus pariwisata harus lolos kir atau diulang kembali kirnya sebelum berangkat, seperti itu, nah ini bisa dilakukan kalau memang ini dari pusat, karena ini kan lintas wilayah seperti itu,” jelas Idris.
Baca: Pesawat Super Hercules Kelima TNI AU Segera Tiba di Indonesia
Dia menyatakan, armada bus yang mengalami kecelakaan di Kabupaten Subang bukan berasal dari Kota Depok. Adapun bus pariwisata Trans Putera Fajar yang membawa rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok berpelat nomor polisi (nopol) AD 7524 OG.
Menurut Idris, bus itu menjadi langganan pihak sekolah. “Bus pariwisata ini kalau enggak salah bukan dari sekitar Depok, karena memang ini langganan mereka di perusahaan ini sudah ada MoU,” kata Idris.
Baca: PT PAL Jelaskan Alasan Frigate Merah Putih Pakai CMS Turki
Atas kecelakaan maut itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok langsung mengirimkan ambulans dan mobil jenazah ke Subang untuk membawa semua jenazah balik ke daerahnya. “Kita kirim armada ambulans dan mobil jenazah yang ada sebanyak kira-kira 34 mobil jenazah dan mobil ambulans untuk diberangkatkan ke sana,” ucap Idris.
Sumber: Republika